Ketika kubuka mata dan kembali ke dunia
nyata,
Kusadari kutelah melewatkan semerbak bunga
mimpi yang tak terpetik.
Terasa hangat basuhan air suci,
Yang membawaku berserah pada sang ilahi.
Telah kusiapkan perlengkapan perang
melawan kebodohan sejak tadi malam,
Dan telah kuisi amunisi dengan sepotong
roti.
Ketika sudah dinanti sang belalang tempur,
Aku siap berperang tanpa ada kata mundur.
Sesampainya di medan perang, kutelah
disambut pahlawan tanpa tanda jasa.
Yang nampak seperti serigala, namun
berhati mulia.
Itulah dunia, tiada yang sempurna.
Tanpa dirimu akupun buta.
Kau selalu membimbingku supaya terus maju.
Dengan segala cara dan upayamu, kau terus
membimbingku.
Sebenarnya bukanlah dua/tiga angka yang
kuinginkan.
Melainkan sebuah kemenangan setelah
perjuangan,
dan kesuksesan setelah pengorbanan.